PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN
ENVIRONMENTAL DISCLOSURE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF
YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Diajukan kepada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi untuk
Memenuhi
Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Eneng Suherna
2011031246
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI YAI
2015
CHAPTER I
INTRODUCTION
A. BACKGROUND
In the industrial era,
now a lot of companies that developed in each their fields. Many of the
positive influence that has been given by the company, such as giving jobs,
providing goods for the needs of the community for the consumer, the company
pays taxes to the government, to contribute and so forth. But not a few
negative influences that caused by the company, such as Sidoarjo from Bakrie
Company, congestion on roads and forest fires in Sumatra and Kalimantan, limbah
pabrik dan lain-lain. This is the statement to the company's attention to the
lack of environmental impact of industrial activity.
Environmental problems
are also increasingly becoming a serious concern, both by consumers, investors
and governments. Foreign investors have a tendency to question the issue of
procurement of raw materials and production processes that avoid the emergence
of environmental problems, such as: damage to the soil, destruction of
ecosystems, water pollution, air pollution and noise pollution.
Perusahaan
adalah lembaga yang digunakan oleh manusia untuk meraih keuntungan yang
maksimal. Banyak perusahaan yang meraup keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa
memperhatikan dampak buruknya terhadap lingkungan seperti tingginya penggunaan
kendaraan pribadi menyebabkan kemacetan di jalan, mengkonsumsi rokok dapat
mengganggu kesehatan, penggunaan plastik-plastik yang berlebihan yang sulit di
urai kembali di dalam tanah, penggunaan tisu dan kertas yang berlebihan karena
produk tersebut dibuat dari kayu yang
banyak mengambil dari penebangan illegal.
Maka dari itu
sudah saat nya perusahaan-perusahaan memperhatikan dampak dari kegiatan
industri terhadap lingkungan, tidak hanya mengambil keuntungan yang maksimal
tetapi juga memikirkan efek dari produk nya.
Salah
satu upaya yang banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah
dengan mengembangkan akuntansi lingkungan. Akuntansi lingkungan diterapkan oleh berbagai perusahaan untuk menghasilkan
penilaian kuantitatif tentang biaya dan dampak perlindungan lingkungan (environmental
protection). Beberapa alasan kenapa perusahaan perlu untuk mempertimbangkan untuk
mengadopsi akuntansi lingkungan sebagai bagian dari sistem akuntansi
perusahaan, antara lain: memungkinkan untuk mengurangi dan menghapus biaya-biaya
lingkungan, memperbaiki kinerja lingkungan perusahaan yang selama ini mungkin
mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan keberhasilan bisnis
perusahaan, diharapkan menghasilkan biaya atau harga yang lebih akurat terhadap
produk dari proses lingkungan yang diinginkan dan memungkinkan pemenuhan
kebutuhan pelanggan yang mengharapkan produk/jasa lingkungan yang lebih
bersahabat.
Environmental accounting
emerged in the 1970s as a result of an increase in environmental awareness and
concerns about social and environmental wellbeing. It has three distinct foci:
national income accounting, examining macroeconomic measures in a national
economic context; financial accounting, including companies‟ estimation and
reporting of environmental concerns to the public; and management accounting,
where the context is the use of environmental data in companies‟ decisions and
operations (Bennett & James, 2000).
Environmental
accounting, as defined in these guidelines, aims at achieving sustainable
development, maintaining a favorable relationship with the community, and
pursuing effective and efficient environmental conservation activities. These
accounting procedures allow a company to identify the cost of environmental
conservation during the normal course of business, identify benefit gained from
such activities, provide the best possible means of quantitative measurement
(in monetary value or physical units) and support the communication of its
results.
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah
yang ada sebagai berikut:
1. Banyak
perusahaan yang tidak memperhatikan lingkungan dalam melakukan kegiatan
produksinya, hanya memfokuskan pada keuntungan yang besar bagi perusahaan.
2. Perusahaan
hanya mengungkapkan informasi yang baik saja dan cenderung menahan informasi
yang berdampak buruk terhadap citra perusahaan.
3. Kurangnya
kontrol manajemen perusahaan dalam menanganai pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh kegiatan produksi perusahaan.
4. Kurangnya
peran serta pemerintah dan masyarakat dalam mengawasi kegiatan produksi
perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan.
C.
PEMBATASAN
MASALAH
Meninjau
identifikasi masalah di atas, serta adanya kontradiksi dalam
penelitian-penelitian sebelumnya maka penelitian ini akan dibatasi pada
faktor-faktor yang kemungkinan mempengaruhi economic performance perusahaan
adalah environmental performance dan environmental disclosure.
D. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah environmental
performance berpengaruh terhadap economic performance?
2.
Apakah environmental
disclosure berpengaruh terhadap economic performance?
3.
Apakah environmental
performance dan environmental disclosure berpengaruh terhadap economic
performance secara simultan?
E.
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk
mengetahui pengaruh environmental
performance terhadap economic
performance.
2. Untuk
mengetahui pengaruh environmental
disclosure terhadap economic performance.
3. Untuk
mengetahui pengaruh environmental
performance dan environmental
disclosure terhadap economic
performance secara simultan.
F. MANFAAT PENELITIAN
Dengan
dilakukannya penelitian ini maka manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah :
1. Bagi
Institusi YAI
Hasil
yang akan didapatkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan
ilmu pengetahuan di bidang teoritis maupun praktis yang berkaitan dengan
perkembangan ilmu akuntansi di Indonesia.
2. Bagi
Perusahaan
Penelitian
ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran perusahaan akan pentingnya
melaksanakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya akan mempengaruhi
nilai perusahaan.
3. Bagi
peneliti yang lain
Diharapkan
penelitian ini dapat menjadi bahan referensi kepada pihak-pihak lain yang
berkepentingan mengenai tingkat pengungkapan pada laporan tahunan prusahaan
mereka.
4. Bagi
pengambil kebijakan
Diharapkan
dengan penelitian ini dapat memberikan masukan tentang kebijakan/pengaturan
mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial didalam laporan keuangan
perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN
HIPOTESIS
A.
LANDASAN
TEORI
1.
Economic
Performance
Economic performance adalah
kinerja perusahaan secara relatif (berubah-berubah dari tahun ke tahun) dalam
suatu industri sejenis (industri yang bergerak dalam usaha yang sama) yang
ditandai dengan return tahunan perusahaan tersebut (Luciana Spica
Almilia, 2007).
Post
et al. (2002) telah membedakan stakeholder primer dan sekunder. Stakeholder
primer adalah kelompok yang secara langsung mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu memberikan barang/jasa kepada
masyarakat. Sedangkan stakeholder sekunder adalah semua kelompok dalam
masyarakat yang dapat dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh dampak sekunder beroperasinya suatu perusahaan.
2.
Environmental
Performance
Peningkatan
environmental performance adalah sumber informasi penting agar
perusahaan dapat mencapai tingkatan produksi yang efisien, perbaikan
produktivitas sesuai dengan standar keamanan, penekanan biaya yang disebabkan
karena kerusakan lingkungan dan kesempatan memperoleh pasar baru (Porter &
Van der Linde, 1995).
Environmental
performance adalah kinerja perusahaan dalam
menciptakan lingkungan yang baik atau disebut juga dengan green. Environmental
performance menurut Ali (2004) adalah mekanisme bagi perusahaan untuk
secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan ke dalam
operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung
jawab organisasi di bidang hukum. Environmental performance diungkapkan
ke dalam environmental disclosure.
3.
Environmental
Disclosure
Hendriksen
(2000) dalam Emillia Nurdin (2006), menyatakan bahwa dalam pengertian luasnya,
pengungkapan berarti penyampaian informasi (release of information). Apabila
dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure berarti bahwa laporan
keuangan harus memberikan informasi yang jelas dan dapat menggambarkan secara
tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil
operasi unit usaha tersebut. Informasi yang diungkapkan harus berguna dan tidak
membingungkan pemakai laporan keuangan dalam membantu mengambil keputusan
ekonomi (Ghozali dan Chariri, 2000).
Tiga
konsep pengungkapan yang umum diusulkan (Hendriksen dan Breda, 2000) adalah :
1.
Adequate disclosure (pengungkapan yang
cukup), pengungkapan ini mencakup pengungkapan minimal yang harus dilakukan
agar laporan keuangan tidak menyesatkan. Pengungkapan ini yang paling umum
digunakan.
2.
Fair Disclosure (pengungkapan yang wajar), pengungkapan ini secara wajar
menunjukkan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama dan bersifat
umum bagi semua pemakai laporan keuangan.
3.
Full Disclosure (pengungkapan yang lengkap), pengungkapan yang
mensyaratkan perlunya penyajian semua informasi yang relevan. Namun bagi
beberapa pihak, pengungkapan yang lengkap diartikan sebagai penyajian informasi
yang berlebihan, sehingga tidak bias dikatakan layak.
BAB III
METODE PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
Variabel
penelitian dalam penelitian ini terdiri dari:
1.
Variabel dependen, merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah environmental
disclosure dan economic performance.
2.
Variabel independent, merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain, variabel independent dalam penelitian ini adalah environmental
performance.